23 Oktober 2009

sisi lain batu akik

Hobi & Komunitas:Batu Alam, Indah dan Punya 'Kekuatan'

KEINDAHAN batu alam memang membuat banyak orang terpesona. Bahkan tak sedikit yang tergila-gila mengoleksi batu permata meskipun harganya selangit.

Ya, keberadaan batu akik atau batu aji di Indonesia bagi kalangan pencintanya merupakan satu bentuk keindahan tertentu yang tercipta di alam. Sehingga membuat para kolektor memburu sampai ke pelosok daerah. Kadang mereka hanya mendapat bongkahan sebagai bahan, untuk kemudian diproses dan diasah.

Selain indah, tenyata ada sebagian kolektor yang mempercayai sisi magic yang dimiliki dalam batu sehingga harganya jadi mahal. Misalnya batu yang dipercayai mampu menjaga wibawa seseorang, memberi kekuatan, penepis bala atau guna-guna, serta pengsihan.

Dan batu aji yang berasal dari alam ini biasanya memiliki ciri-ciri tertentu yang jika dibentuk, direkayasa, dan diasah sampai mengilap bisa menjadi perhiasan. Biasanya batu aji ini bisa dipakai untuk cincin, liontin, kalung, anting-anting, dan aksesori lain. Adapun jenisnya batuannya juga beragam, misalnya akik, ruby, amethyst, emerald, dan sebagainya.

Salah seorang penggemar batu cincin adalah Ipung. Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Lampung ini memiliki ratusan koleksi batu cincin dari beragam jenis baik dari dalam maupun luar negeri.

"Saya memulai koleksi batu-batuan sekitar tahun 1970-an. Namun hobi mulai mengumpulkan sejak tahun 1976--1977. Alasannya karena batu-batuan ini merupakan investasi yang bisa menghasilkan uang bila kepepet," kata Ipung.

Ia mengakui memang lebih menyukai batuan dari dalam negeri karena memiliki kembang serta motif yang sangat berbeda dengan batuan dari luar. Selain juga hasil asahannya biasanya memiliki perbedaan antara batu dari luar dan dalam negeri. Ini dikarenakan kadar kristal yang dimiliki berbeda."

Dan untuk mendapatkan batu-batu tersebut, Ipung mengatakan kalau dirinya kerap menjelajah ke berbagai daerah. "Saya biasanya berburu ke Tanjung Bintang, Baturaja, daerah penambangan emas di Kedondong, Sidomulyo, Kalimantan, serta daerah lainnya seperti Pasar Batu Rawa Bening Jakarta," ujarnya.

Tidak hanya itu, Ipung juga mengatakan kalau dirinya kerap mendapatkan batu dari pemberian rekannya. "Dua batu cincin yang saya gunakan ini adalah pemberian dari rekan saya. Yang warna merah ini batu siam, satu lagi batu akik," katanya sambil menunjukkan batu tersebut.

Selain itu, lelaki yang juga merupakan seniman ini juga mengaku tidak begitu mempercayai unsur supranatural yang dimiliki batu. "Kalau saya lebih pecaya kepada Allah swt. Karena batuan ini merupakan hasil cipta Allah dan mungkin saja diberikan satu sifat tersendiri, tapi semuanya bergantung pada Allah. Makanya saya tidak terlalu mempercayai unsur magisnya," katanya.

Ipung mengatakan dirinya pernah mengalami kejadian aneh, tetapi masih bisa diterjemahkan secara logika. "Pernah adik saya sedang mengasah batu dari Sumberrejo, namun tiba-tiba tangannya yang memegang batu kaku. Lalu saya menyuruhnya membasuh air cucian batu itu ke tanggannya dengan membacakan basmalah. Alhamdulilah langsung sembuh. Tapi tentu saja ini tidak serta merta karena batu itu ada isi. Bisa jadi karena tangan adik saya kaku karen tidak pernah memegang atau mengasah batu."

Dia juga mengatakan batu-batu dalam negeri sempat mengalami booming yang besar. "Pernah batu biru langit asal Baturaja banyak dicari kolektor batu di tahun 90-an. Begitu juga dengan batu bungur dan kecubung. Malahan pada booming-nya batu kecubung di tahun 98-an, banyak pedagang yang melakukan kebohongan dengan mengasah pantat botol agar mendapatkan keuntungan besar," katanya.

Untuk membuktikan apakah batu itu asli atau paslu memang tidak mudah. Hanya mereka yang memahami batu yang mengetahuinya. Bisa saja itu batu masakan atau pelastik.

Pasar Batu di Lampung

Ternyata untuk mendapatkan batu akik dan batu aji aneka bentuk tak perlu jauh-jauh ke Pasar Rawa Bening Jakarta atau di sekitaran Jalan Otto Iskandar Bandung. Sebab, di Jalan Sibolga, Pasar Tengah, Bandar Lampung, terdapat puluhan pedagang batu akik yang menjajakan dagangannya.

Mbah Toyib (70), pedagang batu akik di Pasar Tengah, Bandar Lampung, , mengatakan kalau dirinya kali pertama berjualan batu akik sejak tahun 1984. "Ketika itu lokasi ini sangat ditakuti untuk dipakai berjualan karena tempat ini adalah tempat jin buang anak. Makanya dulu yang berani membuka lahan di sini adalah orang-orang Madura."

Lelaki asal Madura ini mengaku bahwa saat ini jumlah penjual batu yang ada di Jalan Sibolga mengalami penuruan. "Sekarang yang jualan hanya sekitar 15-an pedagang saja. Karena tempat berjualannya sudah tidak layak lagi. Hanya di emperan toko begini," katanya.

Untuk batu-batu yang dijualnya, diakui Mbah Toyib, hampir semuanya adalah batuan dari dalam negeri saja. "Ya biasanya saya membeli bahan jualan saya dari Pasar Rawa Bening Jakarta. Dan barang jualan saya semuanya dari dalam negeri karena saya tidak ada modal untuk membeli batu dari luar sebab harganya lumayan mahal. Makanya harga yang saya patok di sini tidaklah mahal-mahal dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribuan saja."

Batuannya sendiri, menurut dia, ada yang masih berbentuk bongkahan yang belum diasah dan juga ada yang sudah berbentuk cincin. "Ya selain menjual batu cincin, kami juga menerima jasa pengasahan batu cincin yang biasanya kami kenai tarif Rp10 ribu saja."

Dia mengaku beberapa tahun lalu, Bupati Lampung Tengah Andy Achmad Sampurna Jaya kerap mencari koleksi di sini. "Tapi sekarang yang masih banyak berkunjung ke sini adalah para anggota Dewan yang memang menggemari batu cincin. Selain juga saya juga menjual aneka keris lama, pedang kuno, badik, serta senjata antik lainnya," ujarnya.

n TYO/M-1

6 komentar:

  1. dear sir,

    I would like to know if you speak english. I am a gemstone collector myself and planning to come to Indonesia later this year. I would realy like to have some information about markets that i can visit on my trip. I have already been to Pasar Rawa Bening

    Thank you very much
    Marcell - Kujangsakti@gmail.com

    dear Sir,

    Saya ingin tahu apakah Anda berbicara bahasa inggris. Saya seorang kolektor batu permata diriku sendiri dan berencana untuk datang ke Jawa akhir tahun ini. Mungkin Anda bisa memberikan saya beberapa informasi tentang pasar yang saya dapat mengunjungi di perjalanan saya. Saya sudah pernah ke pasar Rawa Bening

    Marcell
    Kujangsakti@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. come to baturaja, sumatera selatan, you can find a lot of gemstone

      Hapus
  2. http://tangerang.olx.co.id/batu-merah-darah-iid-294380458

    BalasHapus
  3. Maju Terus Perbatuan Nusantara Salam kenal dari kami KOMUNITAS PENCINTA BATU BANGKA BELITUNG (KOMPBAT BABEL)

    BalasHapus
  4. pecinta batu akik semakin menggila, termasuk saya korbannya, http://www.akikmania.com/

    BalasHapus
  5. salam... saya main cukup lama.. lagi baru nyoba cari rekanan (jual/beli) baik bahan mupun dah jadi,merima pesanan jg.
    posisi di Riau
    PIN 7D17045A....sin tjung
    buat mas Yudian Putradinata... makasih infonya..semoga berjaya

    BalasHapus